Sinopsis Itazura na Kiss Anime Episode 1
Di
sebuah gereja ada pasangan yang sedang mengikat janji. Pasangan tersebut adalah
Irie Naoki dan Aihara Kotoko. Setelah memasangkan cincin di jari Kotoko, Irie
mengucapkan “Aku mencintaimu” lalu menciumnya. Tapi yang kita lihat sebelumnya
hanyalah mimpi dari Kotoko.
Setelah
sadar dari mimpinya Kotoko langsung mengecek surat yang sudah ia buat dan akan
diberikan kepada Irie. Kotoko sangat senang karena surat yang ia buat tidak ada kesalahan ketik dan tidak salah eja.
Episode
1
Fate
Prank (Takdir yang Nakal)
Esoknya
di sekolah ada siswa laki-laki yang menolak sesuatu, ya dia adalah Irie Naoki
yang menolak surat yang telah dibuat Kotoko. Kotoko merasa kecewa karena
suratnya tidak di terima oleh Irie. Ia berjalan di lorong sekolah dengan gontai
dan teman-teman satu sekolahan menggosipkannya karena telah ditolak oleh Irie.
Sampai akhirnya kesabaran Kotoko habis sehingga berteriak bahwa teman-temannya
kejam dan segera berlari menghindari teman-teman yang menggosipkannya.
Kotoko
lari ke kelas dan di sambut dengan Jinko dan Satomi yang terkejut dengan apa
yang dilakukan Kotoko. Mereka berkata mustahil jika Irie menyukai Kotoko. Kotoko
mengingat kejadian 2 tahun lalu saat penyambutan siswa baru. Ada beberapa siswa
yang sedang membicarakan bahwa yang memberikan pidato adalah siswa terbaik
nasional sepanjang tiga tahun sekolah menengah. Dalam bayangan Kotoko siswa
tersebut adalah kutu buku yang memakai kacamata dan selalu membawa buku.
Kemudian nama Irie Naoki di panggil untuk menyampaikan pidato sebagai
perwakilan siswa baru. Saat melihatnya Kotoko terpesona melihat ketampanan Irie
dan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.
Sejak
saat itu Kotoko selalu memandangi Irie dari jauh karena dirinya berada di kelas
F dan Irie di kelas A. Agar berada di kelas yang sama Kotoko belajar
mati-matian, tapi tetap saja ia berada di kelas F. Karena sudah pada tingkat
akhir maka Kotoko memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya lewat surat
dan yang terjadi adalah Irie menolak menerima suratnya.
Kotoko
menangis mengingat kejadian tersebut sehingga membuat Jinko dan Satomi mencoba
menenangkan Kotoko. Kin-chan yang sedih mendengar Kotoko mengungkapkan
perasaannya kepada Irie datang dengan berteriak karena kekagetannya. Kin-chan
kesal karena Irie sudah menolak Kotoko dan merasa bahwa Irie telah secara
terbuka menantang dirinya. Kotoko menghentikan Kin-chan, ia sudah tahu bahwa
dia akan ditolak. Dia pasti memiliki selera yang buruk dan akan menyerah. Guru
datang dan segera mengabsen siswanya. Sambil mendengarkan guru mengabsen Kotoko
bertekad akan menyerah dengan Irie walaupun dia sudah mengaguminya dan memandangi
surat yang tadinya akan di berikan.
Saat
pulang sekolah Kotoko dan teman-temannya membicarakan rumah baru Kotoko. Mereka
akan berkunjung ke rumah baru Kotoko tetapi langsung dicegah Kotoko karena malu
dengan rumahnya yang bergaya tradisional di jaman ini padahal dia mengharapkan
rumah yang modern. Kin-chan menjawab jangan khawatir nanti dia akan membuat
satu untuk Kotoko.
Saat
mereka masih membicarakan tentang rumah Irie yang lewat dengan temannya
menghiraukan kehadiran Kotoko. Hal tersebut membuat Kin-chan kesal dan memaki
Irie. Kotoko mencoba untuk menghentikan Kin-chan tetapi Kin-chan terus saja
memaki Irie sampai akhirnya Irie berkata “Aku benci gadis
bodoh” dan pergi meninggalkan mereka. Kotoko merasa shock karena apa yang
didengarnya. Kin-chan semakin murka ingin mengejar Irie tapi di tahan oleh
teman-temannya.
Ayah
Kotoko merasa senang dan memuji rumah barunya. Ayah membahas bahwa nanti suami
Kotoko akan hidup... belum menyelesaikan perkataannya Kotoko menyela tidak akan
dan ayah mengatakan bagaimana bisa punya putri berhati dingin. Bel berbunyi
menghentikan perdebatan mereka. Jinko, Satomi, Kin-chan serta dua temannya
datang untuk mengucapkan selamat atas rumah barunya dan mereka makan malam
bersama dengan keceriaan. Jinko melihat sesuatu yang aneh jus yang ada di meja
terlihat miring Kotoko dan Satomi tidak terlalu menanggapi. Lalu Satomi
membahas tentang Irie dan membuat Kin-chan murka. Untuk melampiaskan amarahnya
Kin-chan memukuli tembok rumah. Saat Kin-chan berhenti tiba-tiba rumah
bergetar, mereka semua keluar tetapi ayah Kotoko kembali ke dalam untuk
mengambil sesuatu. Lalu rumah hancur setelah mereka keluar.
Kotoko
merasa khawatir dengan ayahnya dan Kin-chan mencoba mencari ayah Kotoko di
tumpukan rumah yang hancur. Lalu terdengar suara orang yang berteriak, Kin-chan
menemukan ayah Kotoko dan akan menolongnya. Dengan kekuatannya Kin-chan segera
mengangkat puing yang menindih ayah Kotoko dan menyelamatkannya. Orang-orang
heran mengapa rumah baru itu saja yang hancur sedangkan rumah-rumah lainnya
masih berdiri kokoh.
Kejadian
tersebut masuk ke dalam berita di TV sehingga menjadi pembicaraan. Saat Kotoko
berangkat sekolah dengan Jinko dan Satomi, seluruh sekolah setiap pagi
menggosipkan Kotoko karena kesialannya. Kotoko bercerita setelah kejadian ini
ia akan tinggal di rumah teman ayahnya. Ada seorang wanita yang memotret Kotoko
dari jauh secara diam-diam. Wanita tersebut langsung lari setelah Kotoko
menyadari kehadirannya.
Saat
memasuki sekolahan mereka melihat Kin-chan dan kedua temannya sedang meminta
sumbangan untuk Kotoko. Kotoko merasa malu dengan apa yang dilakukan oleh
Kin-chan. Kemudian Irie datang dan menyuruh mereka minggir. Kin-chan
menyalahkan Irie karena kejadian tersebut salah Irie. Irie bingung apakah dia
penyebab gempa berkekuatan 2 SR. Kotoko menyuruh Kin-chan untuk berhenti. Irie
mengeluarkan uang dan memberikannya langsung kehadapan Kotoko. Tapi Kotoko tak
terima dan menampik uang tersebut. Ia merasa kesal karena menyukai orang
seperti Irie selama 2 tahun dan diremehkan karena dia bodoh. Irie langsung
berbalik pergi.
Kotoko
dan ayahnya dalam perjalanan ke rumah teman dari ayah. Kotoko khawatir apakah
tidak apa-apa mereka menumpang disana. Ayah menenangkan karena temannya yang
mengundang mereka dan merupakan teman baik sejak sekolah menengah. Temannya
menelpon ketika mendengar berita dan menyuruh kita tinggal dengannya. Mereka
sampai tujuan Kotoko terkejut karena rumah tersebut besar. Ayah juga bercerita
bahwa Iri-chan memiliki anak yang seumuran dan satu sekolahan dengan Kotoko.
Sebelum masuk Kotoko membaca nama keluarga tersebut adalah Irie dan berpikir
tidak mungkin jika rumah tersebut rumah Irie yang dikenalnya.
Saat
di depan pintu Iri-chan langsung menyambut mereka dan Kotoko segera membungkuk.
Iri-chan memanggil anaknya Nao. Mendengar nama Nao Kotoko segera bangkit dan
melihat Irie Naoki dihadapannya. Irie memperkenalkan bahwa dia adalah anak
tertua keluarga Irie dan semakin membuat Kotoko terkejut. Iri-chan mengatakan
bahwa Kotoko lebih cantik dibandingkan di foto lalu mama Irie keluar dan Kotoko
mengingat seseorang yang mengambil fotonya. Mama Irie bertanya Irie pasti
mengetahui Kotoko yang di jawab kelas mereka sangat jauh tetapi ada sesuatu
yang terjadi sehingga dia mengenal Kotoko. Mama Irie excited karena dapat
belanja dan membuat kue bersama.
Yuki
membuka pintu dan mama Irie memperkenalkan Kotoko. Yuki langsung memperkenalkan
diri kepada Ai-chan dan Kotoko. Kotoko menyapa Yuki yang ditanggapi dengan
diam. Yuki meminta bantuan Kotoko untuk mengerjakan PR-nya mengenai huruf kanji
yang langsung di setujui. Tetapi Kotoko tidak dapat menjawab satu pun
pertanyaan dan Yuki mengatakan bahwa Kotoko BAKA sambil berlari. Hal tersebut
membuat Kotoko shock karena telah di tolak kedua saudara tersebut.
Untuk
menghibur Kotoko mama Irie membawa Kotoko ke kamarnya. Kotoko terkejut dengan
kamarnya yang sangat girly dan berkata bahwa kamarnya kawaii. Naoki berkata
bahwa kamar yang ditempati Kotoko adalah kamar Yuki dan sekarang meja Yuki
pindah ke kamarnya dan membuat kamarnya sempit. Mama Irie menghentikan Naoki
dan menyuruhnya membantu Kotoko, mama Irie akan menyiapkan makan malam. Setelah
mama Irie pergi Naoki masuk ke kamar Kotoko dan akan membantu mengatur
barang-barang yang langsung di tolak oleh Kotoko. Naoki berkata tidak peduli
Kotoko tinggal di rumahnya atau tidak hanya saja jangan sampai mengganggu
Naoki. Kotoko semakin shock dengan kata-kata Naoki hanya bisa terduduk dalam
diam.