PUPUK
HIJAU DALAM PERTANIAN
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Kimia
Oleh:
Oktaviana
Yusmiyanti
4441120795
1B
JURUSAN
AGRIBISNIS
FAKUTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA
2012
KATA
PENGANTAR
Alhamdulilah
puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan
hidayah-NYA makalah sederhana yang berjudul Pupuk Hijau dalam Pertanian ini
terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas semester satu tahun ajaran 2012 mata kuliah kimia.
Keseluruhan
isi dari makalah ini membahas tentang pupuk hijau. Setiap pokok bahasan dalam
karya ini, saya tunjukkan kepada Ibu Sri Mulyati sebagai dosen mata kuliah kimia
dan untuk para pembaca semoga bermanfaat untuk menunjang kegiatan belajar
mengajar.
Permohonan
maaf saya sampaikan jika dari isi karya ini ada yang tidak sesuai atau tidak
berkenan bagi pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi saya dan
pembaca.
Serang, 22 Desember 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ............................................................................ i
DAFTAR
ISI .......................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1
Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah ................................................................. 3
1.3
Tujuan ..................................................................................... 3
BAB
II PEMBAHASAN ........................................................................ 4
2.1
Pengertian Pupuk .................................................................... 4
2.2
Kategori Pupuk ...................................................................... 4
2.3
Pengertian Pupuk Hijau ......................................................... 8
2.4
Jenis Tanaman Pupuk Hijau
.................................................. 9
2.5
Memanfaatkan Pupuk Hijau
.................................................. 10
2.6
Cara Membuat Pupuk Hijau
.................................................. 12
2.7
Cara Menggunakan Pupuk Hijau
.......................................... 13
BAB
III PENUTUP ................................................................................. 15
3.1
Kesimpulan ............................................................................ 15
3.2
Saran ..................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keberhasilan
bercocok tanam dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya adalah pemupukan,
baik cara, dosis, maupun waktu pemberiannya. Sebenarnya hal-hal yang menyangkut
pupuk tidak asing bagi petani atau masyarakat. Namun, yang mereka kerjakan
belum tentu sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman sehingga usaha budi dayanya
tidak berhasil dengan baik.
Pupuk
diberikan kepada tanaman dengan tujuan menambah zat (unsur) hara yang
dibutuhkan tanaman. Umumnya unsur hara telah tersedia di dalam tanah, tetapi
karena secara terus menerus dihisap oleh tanaman maka jumlahnya akan berkurang.
Unsur
hara yang dibutuhkan tanaman sangat banyak, tetapi yang terpenting dan harus
ada sekitar 16 unsur. Tiga unsur yang dibutuhkan diambil tanaman dari udara, seperti
karbondioksida, hidrogen, dan oksigen. Oleh karena ketersediaannya banyak maka
unsur tersebut jarang dipermasalahkan. Lain halnya dengan ke-13 unsur lainnya
yang berada di dalam tanah. Unsur hara dalam tanah terus berkurang seiring
pertumbuhan tanaman, karenanya perlu tambahan dari luar berupa pupuk.
Unsur
hara yang berada dalam tanah dapat dibagi menjadi dua golongan berdasarkan
jumlah yang dibutuhkan tanaman. Unsur hara yang banyak dibutuhkan tanaman
disebut unsur makro, sedangkan yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut
unsur mikro. Unsur makro yang dibutuhkan terdiri dari nitrogen (N), fosfor (P),
kalium (K), belerang atau sulfur (S), kalsium (Ca), dan magnesium (Mg).
Walaupun keenam unsur tersebut termasuk unsur makro, tetapi ada tiga unsur yang
amat penting untuk kelangsungan hidup tanaman. Ketiga unsur tersebut adalah nitrogen,
fosfor dan kalium. Pentingnya ketiga unsur tersebut berhubungan erat dengan
fungsinya di dalam tanaman.
Kegunaan
nitrogen yaitu merangsang pertumbuhan tanaman, terutama batang,cabang, dan
daun. Berguna dalam pertumbuhan hijau daun, protein, lemak, dan senyawa organik
lainnya. Kegunaan fosfor adalah merangsang akar, khususnya akar benih dan
tanaman muda. Mempercepat pembungaan serta pemasakan biji dan buah. Sedangkan
kegunaan kalium adalah memperkuat tubuh tanaman agar tidak roboh serta bunga
dan buah tidak mudah gugur.
Unsur
hara mikro termasuk jarang diberikan kepada tanaman. Tanpa pemupukan pun memang
belum begitu membahayakan tanaman karena pada dasarnya di dalam tanah telah
terdapat unsur hara tersebut. Namun, karena diserap oleh tanaman secara terus
menerus maka unsur tersebut akhirnya dapat juga berkurang atau habis.
Akibatnya, pertumbuhan tanaman pun menjadi tidak optimal. Oleh karenanya, unsur
mikro pun layak diberikan kepada tanaman. Unsur mikro yang dimaksud di sini
meliputi klor (Cl), mangan (Mn), besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), boron (B),
dan molibdenum (Mo). Mengingat peran unsur mikro juga penting, sekarang banyak
dijual pupuk yang mengandung unsur makro dan mikro atau unsur mikro saja.
Telah
diketahui bahwa kecepatan perombakan bahan-bahan organik di daerah tropis
berlangsung lebih cepat daripada di daerah subtropis. Oleh karena itu, di
kawasan tropistropis sering sekali terjadi kekurangan bahan organik tanah,
sehingga di daerah subtropis terjadi peningkatan kandungan bahan organik tanah
yang berasal dari sisa-sisa tanaman. Tanah dengan kandungan bahan organik
tinggi tidak emerlukan penambahan bahan organik dari luar. Bahkan, acapkali
tanah tersebut tidak memerlukan tindakan pengolahan tanah (zero tillage),
kalaupun diperlukan hanyalah pengolahan tanah minimum (minimum tillage).
Dewasa
ini, pemakaian pupuk organik hanya terbatas pada tanaman sayuran, sedangkan
untuk tanaman pangan dan palawija pemakaian pupuk organik masih sangat
terbatas. Bahkan pada tanaman perkebunan, pemakaian pupuk organik dapat dikatakan hampir tidak
ada, kecuali pada stadium bibit. Oleh karena itu, pemakaian pupuk organik perlu
ditingkatkan dan mendapat prioritas tidak hanya untuk meningkatkan kesuburan
tanah, tetapi juga untuk membantu menciptakan agroekosistem yang
berkesinambungan dan aman bagi kesehatan manusia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah
pengertian dari pupuk?
2. Apa
saja kategori pupuk?
3. Apa
yang dimaksud dengan pupuk hijau?
4. Apakah
fungsi dari pupuk hijau?
5. Apa
manfaat dari pupuk hijau?
6. Apa
saja jenis tanaman pupuk hijau?
7. Bagaimana
cara membuat pupuk hijau?
8. Bagaimana
cara menggunakan pupuk hijau?
1.3 Tujuan
Dengan
makalah ini kita dapat mengetahui apa itu pupuk, kategori dan jenis-jenis
pupuk, dan apa yang dimaksud dengan pupuk hijau. Kita juga dapat mengetahui
kelebihan dari pupuk hijau dan cara pembuatannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pupuk
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media
tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman
sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan
organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen tambahan.
Pupuk mengandung bahan baku pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara
suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Ke
dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material
suplemen.
Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar
tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau
terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan
lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun.
2.2 Kategori
Pupuk
Pupuk dibedakan berdasarkan bahan asal, macam hara yang dikandungnya, fasa,
cara penggunaan, reaksi fisiologi, jumlah dan senyawanya.
Berdasarkan
asalnya pupuk dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Pupuk alam ialah
pupuk yang terdapat di alam atau dibuat dengan bahan alam tanpa proses berarti.
Misalnya: pupuk kompos, guano, pupuk hijau dan pupuk batuan P
2. Pupuk buatan
pupuk yang dibuat oleh pabrik. Misalnya TSP, urea, rustika dan nitrophoska.
Pupuk ini dibuat oleh pabrik dengan mengubah sumber daya alam melalui proses
fisika dan / atau kimia.
Berdasarkan macam hara tanaman dibedakan menjadi tiga,
yaitu:
1.
Pupuk makro ialah pupuk yang mengandukng hanya hara
makro saja: NPK, nitrophoska, gandasil.
2.
Pupuk mikro ialah pupuk yang hanya mengandung hara
mikro saja misalnya: mikrovet,mikroplet, metalik.
3.
Campuran makro dan mikro misalnya pupuk gandasil,
bayfolan, rustika. Sering juga ke dalam pupuk campur makro dan mikro
ditambahkan juga zat pengatur tumbuh (hormon tumbuh).
Berdasarkan
fasa-nya dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.
Pupuk padat umumnya mempunyai kelarutan yang beragam
mulai yang mudah larut air sampai yang sukar larut.
2.
Pupuk cair. Pupuk ini berupa cairan, cara
penggunaannya dilarutkan dulu dengan air. Umumnya pupuk ini disemprotkan ke
daun. Karena mengandung banyak hara, baik makro maupun mikro, harganya relatif
mahal. Pupuk amoniak cair merupakan pupuk cair yang kadar N nya sangat tinggi
sekitar 83%, penggunaanya dapat lewat tanah (injeksikan).
Berdasarkan cara penggunaannya
dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.
Pupuk daun ialah pupuk yang cara pemupukan dilarutkan
dalam air dan disemprotkan pada permukaan daun.
2.
Pupuk akar atau pupuk tanah ialah pupuk yang diberikan
ke dalam tanah disekitar akar tanaman dengan maksud memperbaiki keadaan fisik,
kimia, dan biologi tanah supaya tumbuhan yang ditanam di atasnya tumbuh subur
dan memberi hasil maksimal.
Berdasarkan reaksi fisiologisnya dibedakan menjadi
dua, yaitu:
1.
Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologinya masam artinya
bila pupuk tersebut diberikan ke dalam tanah ada kecendrungan tanah menjadi
lebih masam (pH menjadi lebih rendah). Misalnya Za dan urea.
2.
Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologis basis ialah
pupuk yang bila diberikan ke dalam tanah menyebabakan pH tanah cenderung naik
misalnya: pupuk chili salpeter, calnitro, kalsium sianida.
Berdasarkan jumlah hara yang dikandungnya dibedakan
menjadi dua, yaitu:
1.
Pupuk tunggal yaitu pupuk yang hanya mengandung satu
hara tanaman saja. Misalnya: urea hanya mengandung hara N, TSP hanya
dipentingan P saja (sebetulnya mengandung Ca).
2.
Pupuk majemuk ialah pupuk yang mengandung dua atau
lebih dua hara tanaman. Contohnya: NPK, amoposkha, nitrophoska dan rustika.
Berdasarkan
senyawanya dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.
Pupuk organik ialah pupuk yang berasal dari pelapukan
sisa-sisa makhluk hidup, seperti tanaman, hewan, manusia dan kotoran hewan.
Pupuk ini umumnya merupakan pupuk lengkap, artinya mengandung unsur makro dan
mikro, tetapi jumlahnya sedikit. Walaupun demikian, pupuk organik memiliki
keunggulan dibandingkan pupuk anorganik antara lain sebagai berikut:
a.
Pupuk organik berfungsi sebagai granulator sehingga
dapat memperbaiki struktur tanah. Adanya bahan organik dapat mengikat
butir-butir tanah menjadi butiran yang lebih besar dan remah sehingga tanah
menjadi lebih gembur.
b.
Daya serap tanah terhadap air dapat meningkat dengan
pemberian pupuk organik karena dapat mengikat air lebih banyak dan lebih lama.
c.
Pupuk organik dapat meningkatkan kondisi kehidupan di
dalam tanah. Jasad renik dalam tanah amat berperan dalam perubahan bahan
organik. Dengan adanya pupuk organik, jasad renik tersebut aktif menguraikannya
karena menjadi sumber energi bagi jasad renik tersebut sehingga unsur hara
dalam tanah dapat diserap tanaman.
d.
Unsur hara di dalam pupuk organik merupakan sumber
makanan bagi tanaman. Walaupun dalam jumlah sedikit, pupuk organik mengandung
unsur yang lengkap.
e.
Pupuk organik merupakan sumber unsur hara N, P, dan S
Yang termsuk
ke dalam pupuk organik yaitu: pupuk kandang, kompos, pupuk hijau, pupuk burung
atau guano, dan humus. Pupuk alam yang tidak termasuk pupuk organik misalnya
rock phospat, umumnya berasal dari batuan sejenis apatit [Ca3(PO4)2].
2.
Pupuk anorganik adalah pupuk yang berasal dari bahan
kimia. Kandungan unsur hara pupuk organik umumnya tinggi. Pupuk ini kebanyakan
merupakan hasil ramuan pabrik, tetapi ada pula yang digali langsung dari alam
seperti pupuk fosfat alam dan kapur pertanian. Oleh karena pupuk anorganik umumnya
dibuat manusia maka kandungan haranya dapat beragam karena disesuaikan dengan
kebutuhan tanaman.
Pupuk anorganik buatan pabrik mempunyai sifat umum
sebagai berikut:
1.
Kadar unsur hara yang dikandungnya tinggi
2.
Higroskospisitas (daya menghisap dan melepaskan air)
tinggi sehingga harus diletakan di tempat tertutup.
3.
Mudah larut dalam air sehingga mudah diserap oleh
tanaman.
4.
Umumnya mempunyai kadar kemasaman tinggi
5.
Bekerjanya cepat sehingga dapat dilihat pengaruhnya.
Oleh karena sifat-sifatnya itulah, dibanding dengan pupuk organik, pupuk
anorganik mempunyai keunggulan sebagai berikut:
a.
Kandungan hara dalam pupuk anorganik dibuat secara pas
atau tepat.
b.
Pemberiannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan
tanaman.
c.
Pupuk anorganik mudah dijumpai karena tersedia dalam
jumlah banyak.
d.
Karena jumlahnya lebih sedikit maka mudah diangkut
sehingga menghemat ongkos angkut dan praktis dalam transportasi.
e.
Beberapa jenis di antaranya ada yang langsung dapat di
aplikasikan sehingga menghemat waktu.
Pupuk ini memiliki kelemahan, yaitu tidak semua pupuk anorganik mengandung
unsur lengkap (makro dan mikro). Bahkan, ada yang hanya mengandung satu unsur
saja. Oleh karenanya, pemberian pupuk ini harus dibarengi dengan pupuk mikro
dan pupuk kandang atau kompos.
2.3 Pengertian Pupuk Hijau
Pupuk hijau ialah pupuk yang berasal
dari tanaman atau bagian tanaman yang masih muda yang dibenamkan ke dalam
tanah. biasanya penggunaan pupuk hijau adalah untuk menambah unsur hara tanah,
terutama nitrogen karena banyak mengandung unsur tersebut. Tanaman yang dapat
dijadikan pupuk hijau adalah yang tergolong dalam keluarga Leguminosae
(polong-polongan).
Tanaman dari keluarga Leguminosae
mempunyai akar yang ditempeli oleh bakteri Rhizobium yang dapat mengikat nitrogen
dari udara. Dengan adanya bakteri yang dikenal dengan bintil akar ini,tanam
dapat memperoleh tambahan nitrogen dari udara dan tanah yang ditumbuhinya. Oleh
karena itu, tanaman pupuk hijau yang ditanam dan dibenamkan di dalam tanah
sebelum tanaman pokok ditanam akan meningkatkan jumlah nitrogen di dalam tanah.
Yang disebutkan tersebut baru
keuntungan sampingan, keuntungan utama dari tanaman Leguminosae bila natinya
dijadikan sebagai pupuk hijau dengan cara dibenamkan ke tanah adalah:
1.
Memberi pengaruh baik terhadap kehidupan jasad renik
tanah
2.
Memperkaya tanah dengan humus atau bahan organik tanah
3.
Mengembalikan unsur hara yang tercuci
4.
Menekan pertumbuhan rumput
5.
Mencegah erosi
6.
Melindungi tanah dari guyuran air hujan yang
berlebihan
Walaupun tanaman Leguminosae mempunyai bintil akar, tetapi tidak semuanya
cocok untuk pupuk hijau. Adapun syarat-syarat tanaman yang cocok untuk pupuk
hijau adalah:
a.
Akarnya harus mempunyai bakteri rhizobium yang dulu
dikenal dengan sebutan Bacillus
radicicola.
b.
Perakarannya dangkal
c.
Batangnya tidak terlalu keras, tetapi berdaun rimbun
d.
Daunnya lunak, mudah busuk, toleran terhadap
pemangkasan, dan tahan bila kekurangan air
2.4 Jenis Tanaman Pupuk hijau
Untuk menyederhanakan jenis-jenis tanaman yang termasuk pupuk hijau, ada
baiknya dikelompokkan dahulu berdasarkan fungsinya, yaitu:
a.
Sebagai Pupuk Tanaman
Beberapa
jenis tanaman pupuk hijau yang fungsinya sebagai pupuk tanaman di antaranya
ialah Crotalarua juncea, C. angyroides,
C. usaramoensis, C. ferruginae, C. incana, Tephrosia candida, T. vogelii, T.
noctiflora, T. villosa, dan T.
maxima.
Tanaman yang
dikategorikan sebagai pupuk tanaman umumnya dari golongan tanaman perdu yang
tingginya berkisar 1-2 meter. Biasanya tanaman tersebut digunakan sebagai pupuk
bagi tanaman semusim dan terkadang juga digunakan sebagai mulsa bagi tanaman
buah.
b.
Sebagai Penutup Tanah
Beberapa
jenis tanaman pupuk hijau yang fungsinya sebagai penutup tanah di antaranya
ialah Calopogonium mucunoides, Vigna
vexillata, Centrosema pubescens, Centrosema plumieri, Mastersia bakeri, Vigna
vexillata, Vigna hosei, dan Mimosa
invisa.
Sebagai
penutup tanah, tanaman tersebut biasanya berbentuk semak, berbatang lunak, dan
tumbuh menjalar di permukaan tanah. tanaman tersebut banyak digunakan di
perkebunan seperti karet dan kelapa sawit. Di kalangan petani, faedahnya sudah
disadari sehingga banyak yang menanamnya di antara barisan tanaman.
c.
Sebagai Tanaman Pelindung
Beberapa
jenis tanaman pupuk hijau yang fungsinya sebagai tanaman pelindung di antaranya
ialah Leucaena glauca (lamtoro), Albizzia sp. (sengon laut), Sesbania grandiflora (turi), Acacia decurrens (akasia).
Tanaman yang
dikategorikan sebagai tanaman pelindung tersebut umumnya berbentuk pohon. Bila
tidak dipangkas, tingginya dapat mencapai lebih dari lima meter.
2.5 Memanfaatkan Pupuk Hijau
Sesuai
dengan fungsi di atas, penggunaan sebagai pupuk hijau pun berlainan. Untuk
jelasnya, berikut diulas cara memanfaatkannya.
a.
Sebagai Pupuk Tanaman
Tanaman yang dapat dikategorikan
sebagai pupuk tanaman harus bersifat:
1.
Cepat menghasilkan bahan organik dengan jumlah cukup
memuaskan
2.
Tidak banyak mengandung zat kayu
3.
Mudah membusuk
4.
Banyak mengandung nitrogen
5.
Tanahnya kekurangan air
Bila ingin memanfaatkannya
sebagai pupuk tanaman, 3-4 bulan sebelum penanaman tanaman pokok, tanaman pupuk
hijau tersebut disebarkan dahulu dalam bentuk larikan berjarak 0,5 meter.
Umumnya tanaman pupuk hijau yang sudah berumur 2,5-4 bulan dapat dimanfaatkan
sebagai pupuk hijau.
Ada berbagai
cara memanfaatkannya sebagai pupuk, yaitu sebagai berikut:
1.
Langsung dibenamkan setelah direbahkan terlebih
dahulu. Cara ini sangat dianjurkan kalau tanahnya berair seperti sawah atau
kalau pengolahan tanahnya menggunakan traktor.
2.
Ditimbun tanah sesudah dicabut dan diletakkan pada
saluran yang sudah disiapkan. Cara ini cocok dilakukan pada tanah kering.
3.
Dibenamkan dengan cara diinjak-injak setelah dicabut,
dipotong-potong kecil, dan ditebar di tanah
4.
Dihamparkan di sekeliling tanaman setelah dicabut
hingga membusuk. Cara ini dilakukan bila ingin tanaman pupuk hijau tersebut
dijadikan sebagai mulsa.
b.
Sebagai Penutup Tanah
Kelebihan dari tanaman pupuk hijau
yang dikategorikan sebagai penutup tanah antara lain:
1.
Menghasilkan banyak mulsa untuk melindungi, menahan,
serta mencegah erosi dan penguapan air tanah
2.
Menyediakan bahan organik dan hara N sehingga
menyuburkan tanah
3.
Cepat tumbuh dan merambat sehingga dapat menutup
permukaan tanah dengan tebal dan sesempurna mungkin
4.
Mudah ditanam melalui biji
5.
Menekan pertumbuhan gulma sehingga tidak terjadi
persaingan memperebutkan makanan
Menanam tanaman penutup tanah ini
sangat mudah, cukup menaburkan benih atau menancapkan setek tanaman pada
larikan yang sudah disediakan. Untuk mempercepat pertumbuhannya, tanahnya dapat
dipupuk dahulu sebelum ditanam. Kalau menggunakan benih, benihnya harus ditutup
dengan tanah agar tidak banyak yang tidak tumbuh.
Merawat tanaman tersebut pun sangat
mudah. Kalau tidak terlalu jelek, tanahnya tidak perlu dipupuk. Namun, kalau
memang sudah tandus, sebaiknya tanahnya dipupuk dua tahun sekali(untuk tanaman
perkebunan) dengan Agrofos 100-200kg/ha. Kalau memang hanya sekadar untuk
memperbaiki sifat tanah maka pemupukan cukup dilakukan pada tahap penanaman
saja.
Setelah berumur setahun dan lahan
akan ditanami tanaman pokok maka tanaman penutup tanah dapat dicabut dan
dibenamkan atau dijadikan mulsa seperti halnya penggunaan tanaman pupuk hijau
sebagai pupuk.
c.
Sebagai Tanaman Pelindung
Ada beberapa
kelebihan dari tanaman pupuk hijau yang digunakan sebagai tanaman pelindung di
antaranya sebagai berikut:
1.
Tanaman banyak menghasilkan daun yang rontok sehingga
memperkaya tanah dengan bahan organik
2.
Daunnya dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak
3.
Bintil akarnya cukup banyak
4.
Bentuk tanamannya cocok untuk tanaman yang membutuhkan
naungan seperti teh, kopi, dan vanili
5.
Umumnya keberadaannya di lahan tidak merugikan tanaman
pokok, tetapi dapat melindungi tanah dari erosi karena air hujan dan panas yang
berlebihan.
Umumnya
tanaman pelindung sangat mudah ditanam melalui setek dan pertumbuhannya pesat.
Tergantung kebutuhan, penanamannya dilakukan pada barisan yang sudah di atur
dengan jarak tanam 4-5 meter. Agar percabangan dan daunnya rimbun, dianjurkan
tanamannya senantiasa dipangkas. Hasil pangkasan tersebut dapat dimanfaatkan
sebagai mulsa bagi tanah tersebut.
2.6 Cara Membuat Pupuk Hijau
Adapun bahan dan cara membuat pupuk hijau adalah
sebagai berikut:
Bahan dan komposisi:
1.
200 kg hijau
daun atau sampah dapur
2.
10 kg dedak halus
3.
¼ kg gula pasir/gula merah
4.
¼ liter bakteri
5.
200 liter air atau secukupnya
Cara
pembuatan:
1.
Hijau daun atau sampah dapur dicacah dan dibasahi
2.
Campurkan dedak halus atau bekatul dengan daun
3.
Cairkan gula pasir atau gula merah dengan air
4.
Masukan bakteri ke dalam air. Campurkan dengan cairan
gula pasir atau gula merah. Aduk hingga rata
5.
Cairan bakteri dan gula disiramkan pada campuran daun/
sampah+bekatul. Aduk rata, kemudian digundukan/ditumpuk hingga ketinggian 15-20
cm dan ditutup rapat
6.
Dalam waktu 3-4 hari pupuk hijau sudah jadi dan siap
digunakan
2.7 Cara Menggunakan Pupuk Hijau
Tanaman
pupuk hijau dapat dimanfaatkan sebagai pupuk stelah dilakukan penanamannya di
tanah yang mau diberi pupuk. Ini pun masih tergantung dari teknik kita menanam
tanaman hijau itu. Apakah hanya sebagai tanaman sela, ataukah di seluruh lahan.
Bila hanya sebagai tanaman sela, maka paling lambat 2 minggu setelah tanaman
pokok ditanam, benih pupuk hijau ini sudah bisa disebar. Misalnya, dalam bentuk
larikan-larikan di antara barisan tanaman.
Tetapi jika
ingin menanami seluruh lahan kita dengan pupuk hijau, maka 3-4 bulan sebelum
tanaman pokok ditanam, benih pupuk hijau ini sudah mulai disebar. Caranya,
dengan membuat larikan-larikan berjarak 0,5 m.
Pupuk hijau
ini baru berfungsi sebagai pupuk setelah menghasilkan bahan-bahan organik dan
senyawa-senyawa N. Dan ini biasanya terbentuk setelah tanaman pupuk hijau ini
mulai berbunga, tepatnya saat munculnya kuncup-kuncup bunga. Pada periode ini
pupuk hijau sudah siap dengan cara dibenamkan, terutama bagi tanaman pupuk
hijau yang tidak berkayu tidak merambat seperti orok-orok.
Membenamkannya
pun gampang saja. Mula-mula tanaman pupuk hijau itu direbahkan dulu.di
sampingnya, kita buat lubang secukupnya. Ke dalam lubang ini kita masukan pupuk
hijau itu lantas dikubur. Khusus cara ini amat kena diterapkan pada tanah
kering atau sawah. Cara lain,bisa pula tanaman pupuk hijau itu dicabut dulu
lantas dipotong-potong baru dibenamkan, dengan cara menginjak-injak.
Bisa pula
dengan jalan ditebarkan, atau lebih dikenal istilah mulsa. Pada cara ini pupuk
hijau tadi dihamparkan di sekeliling tanaman pokok kurang lebih berjarak 15 cm
dari batang tanaman pokok.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pupuk adalah
material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi
kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik.
Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral).
Pupuk dibedakan berdasarkan bahan asal, macam hara yang dikandungnya, fasa,
cara penggunaan, reaksi fisiologi, jumlah dan senyawanya.
Berdasarkan
asalnya pupuk dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.
Pupuk alam
2.
Pupuk buatan
Berdasarkan
macam hara tanaman dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1.
Pupuk makro
2.
Pupuk mikro
3.
Pupuk makro dan mikro
Berdasarkan fasa-nya
dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.
Pupuk padat
2.
Pupuk cair
Berdasarkan
cara penggunaannya dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.
Pupuk daun
2.
Pupuk akar
Berdasarkan
reaksi fisiologisnya dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.
Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologinya masam
2.
Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologinya basis
Berdasarkan
jumlah hara yang dikandungnya dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.
Pupuk tunggal
2.
Pupuk majemuk
Berdasarkan
senyawanya dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.
Pupuk organik
2.
Pupuk anorganik
Pupuk hijau ialah pupuk yang berasal
dari tanaman atau bagian tanaman yang masih muda yang dibenamkan ke dalam
tanah. biasanya penggunaan pupuk hijau adalah untuk menambah unsur hara tanah,
terutama nitrogen karena banyak mengandung unsur tersebut. Tanaman yang dapat
dijadikan pupuk hijau adalah yang tergolong dalam keluarga Leguminosae
(polong-polongan).
Keuntungan pupuk hijau selain mengikat nitrogen adalah:
1.
Memberi pengaruh baik terhadap kehidupan jasad renik
tanah
2.
Memperkaya tanah dengan humus atau bahan organik tanah
3.
Mengembalikan unsur hara yang tercuci
4.
Menekan pertumbuhan rumput
5.
Mencegah erosi
6.
Melindungi tanah dari guyuran air hujan yang
berlebihan
Walaupun tanaman Leguminosae mempunyai bintil akar, tetapi tidak semuanya
cocok untuk pupuk hijau. Adapun syarat-syarat tanaman yang cocok untuk pupuk
hijau adalah:
a.
Akarnya harus mempunyai bakteri rhizobium yang dulu
dikenal dengan sebutan Bacillus
radicicola.
b.
Perakarannya dangkal
c.
Batangnya tidak terlalu keras, tetapi berdaun rimbun
d.
Daunnya lunak, mudah busuk, toleran terhadap
pemangkasan, dan tahan bila kekurangan air
Untuk menyederhanakan jenis-jenis tanaman yang termasuk pupuk hijau, ada
baiknya dikelompokkan dahulu berdasarkan fungsinya, yaitu:
a.
Sebagai Pupuk Tanaman
Beberapa
jenis tanaman pupuk hijau yang fungsinya sebagai pupuk tanaman di antaranya
ialah Crotalarua juncea, C. angyroides,
C. usaramoensis, C. ferruginae, C. incana, Tephrosia candida, T. vogelii, T.
noctiflora, T. villosa, dan T.
maxima.
b.
Sebagai Penutup Tanah
Beberapa
jenis tanaman pupuk hijau yang fungsinya sebagai penutup tanah di antaranya
ialah Calopogonium mucunoides, Vigna
vexillata, Centrosema pubescens, Centrosema plumieri, Mastersia bakeri, Vigna
vexillata, Vigna hosei, dan Mimosa
invisa.
c.
Sebagai Tanaman Pelindung
Beberapa
jenis tanaman pupuk hijau yang fungsinya sebagai tanaman pelindung di antaranya
ialah Leucaena glauca (lamtoro), Albizzia sp. (sengon laut), Sesbania grandiflora (turi), Acacia decurrens (akasia).
Sesuai
dengan fungsi di atas, penggunaan sebagai pupuk hijau pun berlainan. Untuk
jelasnya, berikut diulas cara memanfaatkannya.
a.
Sebagai Pupuk Tanaman
Tanaman yang dapat dikategorikan
sebagai pupuk tanaman harus bersifat:
1.
Cepat menghasilkan bahan organik dengan jumlah cukup
memuaskan
2.
Tidak banyak mengandung zat kayu
3.
Mudah membusuk
4.
Banyak mengandung nitrogen
5.
Tanahnya kekurangan air
Ada berbagai
cara memanfaatkannya sebagai pupuk, yaitu sebagai berikut:
1.
Langsung dibenamkan setelah direbahkan terlebih
dahulu. Cara ini sangat dianjurkan kalau tanahnya berair seperti sawah atau
kalau pengolahan tanahnya menggunakan traktor.
2.
Ditimbun tanah sesudah dicabut dan diletakkan pada
saluran yang sudah disiapkan. Cara ini cocok dilakukan pada tanah kering.
3.
Dibenamkan dengan cara diinjak-injak setelah dicabut,
dipotong-potong kecil, dan ditebar di tanah
4.
Dihamparkan di sekeliling tanaman setelah dicabut
hingga membusuk. Cara ini dilakukan bila ingin tanaman pupuk hijau tersebut
dijadikan sebagai mulsa.
b.
Sebagai Penutup Tanah
Kelebihan dari tanaman pupuk hijau
yang dikategorikan sebagai penutup tanah antara lain:
1.
Menghasilkan banyak mulsa untuk melindungi, menahan,
serta mencegah erosi dan penguapan air tanah
2.
Menyediakan bahan organik dan hara N sehingga
menyuburkan tanah
3.
Cepat tumbuh dan merambat sehingga dapat menutup
permukaan tanah dengan tebal dan sesempurna mungkin
4.
Mudah ditanam melalui biji
5.
Menekan pertumbuhan gulma sehingga tidak terjadi
persaingan memperebutkan makanan
c.
Sebagai Tanaman Pelindung
Ada beberapa
kelebihan dari tanaman pupuk hijau yang digunakan sebagai tanaman pelindung di
antaranya sebagai berikut:
1.
Tanaman banyak menghasilkan daun yang rontok sehingga
memperkaya tanah dengan bahan organik
2.
Daunnya dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak
3.
Bintil akarnya cukup banyak
4.
Bentuk tanamannya cocok untuk tanaman yang membutuhkan
naungan seperti teh, kopi, dan vanili
5.
Umumnya keberadaannya di lahan tidak merugikan tanaman
pokok, tetapi dapat melindungi tanah dari erosi karena air hujan dan panas yang
berlebihan.
3.2 Saran
Dari materi di atas saya sarankan agar menggunakan
pupuk oraganik. Karena pupuk organik ramah lingkungan dan terbuat dari bahan
yang bukan zat kimia.
Apabila makalah di atas terdapat kekurangan kritik dan
saran saya terima.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bagi.me/2012/04/pupuk-hijau-organik-cara-membuatnya.html
Lingga,
Pinus dan Marsono. Petunjuk Penggunaan
Pupuk. Depok: PT. Penebar Swadaya.2000
Prihmantoro,
Heru. Memupuk Tanaman Buah. Depok:
PT. Penebar Swadaya. 2000
Tim
Redaksi Trubus. Pupuk Akar. Bogor:
PT. Penebar Swadaya. 1999
Zulkarnain. Dasar-Dasar Hortikultura. Jakarta: PT.
Bumi Aksara. 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar